Summary :
Jika ia menyayangiku,
kenapa dia berkata kasar padaku? Jika ia mencintaiku, kenapa dia berperilaku
buruk terhadapku? Jika aku adalah
satu-satunya yang memiliki hatinya, kenapa dia lebih memilih untuk bersama
dengan teman seangkatanku? Jika dia adalah pelindungku, kenapa ia tak ada saat
aku dibully oleh fangirl-nya? Dan... kenapa dia menyadarinya saat aku
tlah pergi jauh darinya?
---Sakusha-sakka Pov ON---
Hiks hikss.... “Sudah lah.... Sudah...”
terdengar suara seorang laki-laki dan seorang perempuan, Hanabi dan Shigatsu
menenangkan seorang sahabatya yang sedari tadi menangis.
“T-tapi... Tapi apa maksudnya? K-kenapa,
k-kenapa dia berperilaku seperti itu padaku...?? Apa salahku?? Kenapa dia
bicara kasar terhadapku???.... Hiks.....” Gumam gadis itu lirih dalam
tangisnya.
“Entalah... tapi... Akhir-akhir ini dia
seperti itu... Akupun tak tau apa sebabnya” Jelas Shigatsu singkat.
“Sudah lah.. Pasti dia tak sadar saat
mengucapkannya...” Ucap Hanabi kembali sambil memeluk dan mengelus-elus
punggung sang gadis.
“Jika ia tak sadar kenapa? Kenapa ia terus
melakukannya? Jika ia sedang marah ataupun punya masalah kenapa dia
melampiaskanya dengan kata-kata kasar? Kenapa melampiaskannya padaku? Kenapa
dia tidak mengatakannya baik-baik padaku? Kenapa? WHY? Dan kalian tau sendiri
kita sudah berapa kali putus nyambung karna sifat barunya itu. Namun
kenyataannya SAMA!!! Tak berubah sedikitpun!!! Memangnya dia anggap aku ini
apa? Kabel? Benang atau telepon? Iya itu? Kenapa??!!!” tegasnya seperti sedang
mengintrogasi.
“I don’t know it, Rikona” jawab mereka
berdua kompak.
“Tenanglah Rikona-chan.. Pasti semua ada
jalan keluarnya...”
---Sakusha-sakka pov End--
***
----------FLASHBACK ON----------
---Gyozuka Pov---
Aku, Hmm ya aku...Namaku adalah Gyozuka
Ririshi. Aku adalah siswa kelas 2 Sciense A Akari Daigakku, Tokyo. Jabatanku disekolah
adalah sebagai ketua Karate dan ehemm...untuk Rikona Hime, aku menjabat sebagai
pacarnya.
Hari itu, aku mengungkapkan persaanku
didepan semua siswa, tepatnya di tengah lapangan basket.
“Rii-Rikona.... Aku... aku ingin
mengutarakan suatu hal padamu”
“Ada apa?”
“Err.. ya.. Sebenarnya.. aku telah
mengagumi mu sejak lama, tepatnya pada saat awal tahun pelajaran baru, saat
masa orientasi. Dan sejak hari itu aku selalu teringat akan dirimu, dan saat
itu aku pun selalu memperhatikanmu.”
“...........”
“Lalu? Apakah selama ini Gyozuka-senpai
yang setiap hari menaruh sepucuk surat dan sebuah bunga di lokerku?”
“I-iya.. Itu betul, selama ini aku yang
selalu menaruhnya. Maka dari itu Rikona-chan... Aku ingin mengungkapkan sesuatu
padamu, dan jawablah dengan jujur”
“Apa?”
“Rikona-chan...Apakah.. aku boleh.. boleh......mengisi..”
“Mengisi apa? Mengisi galon??”
“Me-mengisi kekosongan hatimu?? Jika kau
menerima lepaskanlah balon ini. Tapi jika kau menolaknya kau boleh
meletuskannya.” Ucapku gugup, disertai dengan keringat dingin yang mengalir
membasahi sekujur tubuhku.
“Hmmm.... Huaaahahahahaaha....” heh dasar
gadis aneh, tawaranku malah jadi bahan tertawaan olehnya.
“Heii.... kenapa ketawa? Apakah ada yang
salah dari ucapanku?” Tanyaku heran.
“Tidak.. tidak.. Aku hanya geli melihat
ekspresi wajahmu tadi. Kau tau seperti apa? Seperti anak kecil yang pipis
dicelana, kau tau itu...Hahaahaha....??” Jawabnya sambil memasang wajah
meledek.
“Hei hei... aku serius .... Jawablah....”
ucapku memohon namun seperti sebuah perintah.
“OK OK... Jika kau ingin aku melepaskan
balon ini, ada syaratnya” Ucapnya singkat
“Apa?” ucapku sambil memicingkan mata
“Kau harus berjanji tak akan pernah
melepaskanku, seperti aku melepas balon ini” pintanya mantap, dan aku hanya
mengangguk mantap kemudian memeluknya erat.
“Ya! Aku berjanji.... Bila itu yang kau
mau, mari kita lepas balon ini bersama” kulepas pelukanku dan kemudian
menyatukan tangan kami, berpegangan erat, lalu bersama-sama melepas balon.
“Sejujurnya Gyozuka-senpai, aku pun telah
menyukaimu sejak lama. Dan sekarang impianku terwujud” Bisiknya ditelingaku.
“Sankyu.. Sankyu Rikona-chan.. Aishiteru..
You are always gonna be my love, you are allways be inside in my heart”
Teriakku lantang.
“Aishiteru.... Gyozuka-senpai” jawabnya
tak kalah lantang.
Huahahaha.... Jika aku ingat hari itu aku
selalu tertawa terbahak-bahak. Entaklah.. jujur saja.. hari itu hari yang
berharga, lucu, sekaligus memalukan.
Bibir yang tipis itu tertawa lepas dengan bahagia tercermin diwajah yang cantik
nan imut itu.
Suatu hari ada beberapa fangirl ku yang
nekat mencoba mencelakai Rikona karna cemburu dan iri. Ya mereka lagi... Para
gadis psikopat yang dulu sebelum Rikona menjadi pacarku sering bersikeras
mengajakku kencan. Namun selalu aku tolak.
Mereka mengikuti Rikona dari belakang
tanpa sepengetahuannya, dan kemudian mereka menyekapnya lalu membawanya ke
gedung olahraga renang. Tapi untunglah, ada seorang fangirl yang baik hati
memberi tauku. Jadi aku langsung saja lari menuju tempat yang telah
ditunjukkan. Dan ya.. Saat aku sampai di sana, aku langsung mendobrak pintu
belakang gedung yang terkunci itu. Hatiku langsung terasa perih, sakit, serasa
tertusuk oleh ribuan duri secara serentak. Rikona Hime, gadis berwajah cantik
itu tak sadarkan diri dengan luka bekas pukulan disekujur tubuhnya serta
ditambah keadaanya yang basah kuyup. Dan untungnya aku datang disaat yang
tepat, saat itu mereka akan menyiramkan sebuah cairan ketubuhnya.
“Hoyy...!!! Apa yang kalian lakukan!!”
sergapku secara mendadak
“G-Gyozuka.. Ini bukan seperti yang kau
lihat. I-in....” Jawab mereka ketakutan.
“Diam kau... Hei botol apa yang kau pengang
itu??!!.. Kemarikan!”
“I-Ini bukan apa-apa ini hanya air minum
untuk membuatnya sadar”
“Ahh berikann....”
PLOK PLOK PLOK.... “Kau bilang ini air
biasa? Kau bilang, kau ingin membuatnya sadar? Hah?!! Ini air keras. Dan
bukanya membuatnya sadar tapi kau membuatnya mati sia-sia. Cih... Sehina inikah
kalian untuk mendapatkanku?! Hah?! Jawab?!”
“Maaf maaf Gyozuka-kun... maafkan kami.”
“Maaf? Maaf kau bilang?! Apa kau pikir kata
maaf bisa menyembuhkannya?! Kau pikir kata maaf bisa membalikan keadaan?!
Hah!?”
“Kemari biar kau bisa merasaknya. Cobalah
air ini sebelum kalian memberikannya padanya. Kemarilah... Jangan malu-malu”
“Ti-tidak.. Tidak...!!!”
“CIH... Bukannkah kalian juga takut mati?
Hmm... Baiklah jika aku tak memberik kalian sesuatu kalian akan mengulanginya
lagi”
BUAK BUAK “AKKHH....” ya aku memukul ulu
hati mereka dan mendorong mereka, sampai mereka jatuh tersungkur ke lantai, tanpa berpikir mereka
itu perempuan. “Hmm setidaknya itu
pelajaran untuk kalian dan harusnya kalian merasa beruntung, karana aku tak
akan melaporkan hal ini ke pihak sekolah. Namun jika kalian berani sedikit saja
menyentuhnya, tidak hanya pihak sekolah yang akan ku beri tau, namun aku juga
akan melaporkan kepada pihak yang berwajib! CAMKAN ITU!!!”Ancamku pada mereka.
Sejak saat itu aku berjanji pada diriku
sendiri untuk selalu menjaganya, melindunginya, bagaiamanapun caranya. Karna
saat aku melihatnya hari itu, hatiku terasa perih saat aku mengingat kejadian
itu.
---Gyozuka Pov End---
***
---Rikona Pov ON---
Entah, sudah berapa lama ku terbaring
disini, aku tak tau pasti. Dimana aku sekarang pun aku tak tau, yang jelas ini
adalah ruang asing bagiku. Ruang dengan tatanan khas Jepang nan eksotik. Aku
mencoba bangun dari posisi ku yang semula terbaring ‘Aauu... Perih’ erang
lirih, sambil memegagi kepalaku yang berbalut perban.
“Hmmm..... Kau sudah sadar??” Suara berat
seseorang membuatku sedikit terlonjak kaget.
“K-kenapa aku disini? Dimana aku? Sejak
kapan?” Tanyaku padanya sambil menutup kedua mataku.
“R-Rikona...? apakah... Apakah kau tak ingat kejadian hari itu??”
Jawabnya dengan nada takut.
“Memangnya ada apa? Katakanlah...” Pintaku
polos
“Emmm.... Apa, Apa kau benar-benar tak
mengingatnya?” Tanyanya tuk kedua kalinya, dan hanya kurespon dengan gelengan
kepala tanda tak ingat.
“Gyozuka-senpai ayo katakanlah..” Pintaku
dengan suara yang serak
“Errrr... Ri.. Rikona.. Apa, apa kau tak
ingat saat para fangirl ku menyekapmu di gudang belakang?” Ucapnya was-was
seakan-akan ada hal buruk yang terjadi padaku, dan kemudian tiba-tiba menarikku
dalam dekapannya.
DARRR!!!! Seperti sebuah petir menyambar
pikiran dan hatiku secara tiba-tiba. Ya aku ingat... Saat itu.. Mereka, ya
mereka. Mereka menyekap kan menyerangku secara brutal, serta memaksaku untuk
putus dan menjauhi Gyozuka. Namun aku menolaknya, mendengar ucapanku itu mereka
melempariku dengan sejenis pecahan genteng dan batu, dan kemudian.... Sunyi.
Aku mencoba menahan air mataku agar tak
menetes dan menggigit bibir bawahku agar tak terisak. Namun, hal itu tak dapat
kutahan dan kupungkiri. Aku menangis sejadi-jadinya di dalam pelukannya,
menagis untuk pertama kalinya, dipelukan dan dihadapan seorang Gyozuka Ririshi.
Dan saat itu pula aku merasakan sebuah kenyamanan dan ketenangan yang sama
seperti saat mendiang kakak laki-laki dan ibu memeluku 3 tahun silam, sebelum
sebuah kecelakaan maut itu terjadi. Ya, akhirnya aku menyadari, ada sebuah hati
yang lembut dari seorang Gyozuka, dibalik sifat dinginnya sebagai seorang ketua
karate.
---Rikona Pov End---
***
---Gyozuka Pov ON---
Hari-hariku indah kulewati bersamanya. Hmm,
ya biasanya saat jam istirahat biasanya kami lewati secara triple date, yaitu aku dengan Rikona, Sora dengan Yume dan Shigatsu
dengan Hanabi. Emm ya... hitung-hitung sambil bisa menjahili pasangan Sora dan
Yume.
Tapi kemudian setelah 1 tahun
menjalaninya, hari-hari itu terasa membosankan bagiku. Entahlah apa
penyebabnya, aku pun tak tau. Walaupun Rikona memberikan perhatian sepenuhnya
padaku, dan bukan berarti dia adalah gadis posesif. Lalu aku memutuskan untuk
bergabung dengan salah satu geng besar disekolahku.
Perlahan tapi pasti, ada
perubahan-perubahan kecil dari sifat dan sikapku, khususnya terhadap Rikona.
Aku lebih suka memperhatikan dan mengikuti kemauan pribadiku daripada Rikona.
“Konnichiwa Gyozuka-kun.... emm apakah
nanti setelah pulang sekolah kau mau menemaniku ke book store?” tanya Rikona santai.
“Tidak, aku ada keperluan lain. Kau pergi
saja ditemani oleh Hanabi atau Yume” Jawabku dingin
“Ada keperluan apa Gyozuka-kun?Apakah ada
hal yang sangat penting? Ini sudah kesekian kalinya kau menolak ajakanku.”
Ucapnya dengan sedikit penekanan
“Diam, dasar bawel !! Telingaku panas
mendengarnya ! Kau tau itu?! Aku sudah bilang tidak bisa ya tidak bisa!” ucapku
dengan sedikit nada yang meninggi dan datface, membuat matanya terbelalak tanda
tak percaya.
“Tapi setidaknya ucapkan apa alasanya,
setiap kau menolakku kau selalu beralasan dengan alasan yang sama. Benarkah ini
kau? Benarkah ini Gyozuka Ririshi yang ku kenal? Apa iya ini semua gara-gara
geng barumu itu? Sejak kau bergabung kesana bukan hanya sikapmu padaku, namun
sebagian besar kepribadianmu telah berubah. Kau sering bersikap dan berkata
kasar pada aku dan juga teman-teman. Kenapa? Kenapa kau memilih bergabung
dengan mereka? Kenapa?!” Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
“Asal kau tau saja. Ini semua karna
dirimu. Ya dirimu! Kau terlalu kekanak-kanakan, dan terlalu egois” Ucapku datar
“Egois? Egois katamu? Disini siapa yang egois? Aku ataukah
kau? Hah?! Kau selalu memaksaku untuk melakukan hal yang kau mau. Aku harus
menuruti semua keinginanmu tanpa sebuah pertanyaan. Tapi kau selalu menolak apa
yang kuinginkan walaupun itu hal yang sangat mendesak sekalipun! Apakah ini
yang dinamakan cinta? Apakah ini yang dinamakan kasih sayang? Sadarlah! Kau
bukan lah Gyozuka yang kukenal dulu. Kembalilah...!!!” Kata-katanya itu membuat
emosiku semakin memuncak. Kemudian.. PLAKK!! Sebuah tamparan keras tepat
mengenai pipi mulusnya. Ya, aku menamparnya.
”Beraninya kau berbicara lacang dan
mempertanyakan hal tak penting itu padaku!”
“Gyozuka-kun... Apa.. Kau menamparku?
Kenapa? Jadi inikah dirimu sekarang? Hah?! Jika iya aku ingin kita akhiri saja
hubungan ini. Aku tak ingin menjalin hubungan dengan orang dengan sifat kasar
sepertimu. Tamparanmu itu tak lebih menyakitkan dari pada apa yang pernah kau
berikan dan janjikan padaku. Dan perilakumu akhir-akhir ini sudah cukup
mewakili perasaanmu yang sebenarnya padaku” Ucapnya tajam dengan air mata yang
mengalir deras membasahi wajahnya.
“Baiklah jika itu maumu. Toh aku juga akan
segera mendapatkan penggantimu. Contohnya saja Hotaru anak kelas 1B. Arigato
untuk 1 tahunnya.” Balasku singkat
---Gyozuka Pov End---
Author Section :
Hello Readers.... ketemu lagi sama Hikari, Arigatou
Gozaimasu yang udah baca cerpenku ini ;) Oh ya, Thor akuin ini cerpen terinspirasi dari cerita temen thor yang curhat kalo dia punya temen yang suka kasar sama ceweknya haha... And Don’t forget to give me review. Because
it very usefull for me.
Ohh ya.. Kalo diantara readers banyak yang ga tau arti kosakata Jepang di cerpen, bisa ditanyain ke Thor Hika kok, lewat DM IG (@frsk_oktvn24), dengan senang hati Thor bakal jawab. :D
Arigatou Gozaimasu... ;)
Ohh ya.. Kalo diantara readers banyak yang ga tau arti kosakata Jepang di cerpen, bisa ditanyain ke Thor Hika kok, lewat DM IG (@frsk_oktvn24), dengan senang hati Thor bakal jawab. :D
Arigatou Gozaimasu... ;)
Salam manis
dingin
*Hikari
Noyuki*
hahhahah
BalasHapuspatah tumbuh hilang berganti
Supplier Tas Terbesar